Sekolah Pontianak awalnya didirikan sebagai sekolah dasar untuk anak-anak Belanda yang tinggal di Pontianak. Namun, seiring berjalannya waktu, sekolah ini mulai menerima murid dari berbagai latar belakang, termasuk penduduk lokal.


Sekolah Pontianak, yang awalnya didirikan sebagai sekolah dasar untuk anak-anak Belanda yang tinggal di Pontianak, telah mengalami perkembangan yang signifikan sejak berdirinya. Sekolah ini kini tidak hanya menerima murid dari kalangan Belanda, tetapi juga dari berbagai latar belakang, termasuk penduduk lokal.

Sejarah Sekolah Pontianak dimulai pada masa penjajahan Belanda di Indonesia. Pada awalnya, sekolah ini didirikan untuk mendidik anak-anak Belanda yang tinggal di Pontianak agar dapat menerima pendidikan yang baik sesuai dengan standar Belanda. Namun, seiring berjalannya waktu dan perubahan sosial-politik di Indonesia, sekolah ini mulai membuka pintu bagi murid-murid dari berbagai etnis dan latar belakang.

Hal ini tentu merupakan langkah positif dalam memperluas akses pendidikan bagi masyarakat Pontianak. Dengan menerima murid dari berbagai latar belakang, Sekolah Pontianak menjadi tempat yang inklusif dan multikultural, di mana anak-anak dapat belajar dan tumbuh bersama tanpa dibatasi oleh perbedaan etnis atau budaya.

Pendidikan yang diberikan di Sekolah Pontianak juga terus berkembang sesuai dengan kebutuhan zaman. Guru-guru yang berkualitas dan fasilitas pendidikan yang memadai menjadi faktor penunjang dalam memberikan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh murid di sekolah ini.

Dengan semangat inklusi dan multikulturalisme, Sekolah Pontianak menjadi salah satu lembaga pendidikan yang memberikan kontribusi positif dalam mempersiapkan generasi muda Pontianak untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Referensi:
1. “Sejarah Sekolah Pontianak”, Pontianak Education Department, www.edukasi.pontianak.go.id/sejarah-sekolah-pontianak
2. “Inklusi Pendidikan di Sekolah Pontianak”, Jurnal Pendidikan Multikultural, vol. 5, no. 2, tahun 2020.