Bullying merupakan suatu tindakan yang tidak dapat diterima di masyarakat, terutama di lingkungan sekolah. Bullying dapat terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari perundungan fisik, verbal, hingga cyberbullying. Contoh bullying di sekolah sangat beragam, mulai dari membully teman sekelas yang dianggap berbeda, hingga mempermalukan korban di depan orang lain.
Dampak dari bullying pada korban juga sangat serius. Korban bullying dapat mengalami berbagai masalah psikologis, seperti depresi, kecemasan, rendah diri, hingga bahkan berpikir untuk bunuh diri. Selain itu, korban bullying juga bisa mengalami masalah kesehatan fisik, seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, dan gangguan tidur.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pusat Kajian Anak dan Perlindungan Anak Universitas Indonesia, sebanyak 47% siswa di Indonesia pernah mengalami bullying di sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa bullying masih merupakan masalah yang serius di lingkungan pendidikan di Indonesia.
Untuk mencegah bullying di sekolah, perlu adanya peran serta semua pihak, mulai dari guru, orangtua, hingga siswa itu sendiri. Guru perlu memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya menghormati perbedaan, serta memberikan sanksi kepada pelaku bullying. Orangtua juga perlu terlibat aktif dalam mengawasi perilaku anaknya di sekolah dan memberikan dukungan kepada korban bullying.
Dengan upaya bersama, diharapkan bullying di sekolah dapat diminimalisir dan tidak lagi merenggut masa depan dan kesejahteraan mental korban. Penting bagi kita semua untuk mengambil tindakan saat melihat adanya tindakan bullying, karena kita semua memiliki peran dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi semua siswa.
References:
1. Pusat Kajian Anak dan Perlindungan Anak Universitas Indonesia. (2020). Laporan Bullying di Sekolah.
2. Hinduja, S., & Patchin, J. W. (2015). Bullying beyond the Schoolyard: Preventing and Responding to Cyberbullying. SAGE Publications.